FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
Sebelum kita mengalami kecelakaan, maka kita harus melakukan langkah-langkah
pencegahaan atau preventif terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Langkah
preventif memang merupakan langkah yang penting dalam segala aspek kehidupan,
khususnya terkait dengan keselamatan kerja. Tidak ada seorang pun yang ingin
mengalami kecelakaan saat melakukan kegiatan, bekerja.
FAKTOR TEKNIS
Faktor Alat
Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun kualitas sangat mempengaruhi
terjadinya kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua kemungkinan rusak itu
ada. Apabila alat itu sudah rusak, tentu saja dapat mengakibatkan kecelakaan.
Contohnya adalah :
- Perpipaan yang
sudah tua.
- Alat-alat safety yang
sudah rusak.
FAKTOR NON TEKNIS
Faktor Manusia
- Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan banyak mempengaruhi
tindakan seseorang dalam bekerja. Orang yang memiliki pendidikan yang
lebih tinggi cenderung berpikir lebih panjang atau dalam
memandang sesuatu pekerjaan akan melihat dari berbagai segi. Misalnya dari segi
keamanan alat atau dari segi keamanan diri. Lain halnya dengan orang yang berpendidikan
lebih rendah, cenderung akan berpikir lebih pendek atau bisa dikatakan ceroboh
dalam bertindak. Misalnya Ketika kita melakukan pekerjaan yang sangat beresiko
terhadap kecelakaan kerja tetapi kita tidak memakai peralatan safety dengan
benar. Hal ini yang tentunya dapat menimbulkan kecelakaan.
- Psikologis
Faktor Psikologis juga
sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis seseorang sangat
berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan. Bila konsentrasi
sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang akan dilakukan
ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. Contoh faktor
psikologis yang dapat mempengaruhi konsentrasi adalah :
- Masalah-masalah
dirumah yang terbawa ke tempat kerja.
- Suasana kerja
yang tidak kondusif.
- Adanya
pertengkaran dengan teman sekerja.
- Faktor Keterampilan
Keterampilan disini bisa diartikan pengalaman seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan. Misalnya melakukan start/stop pada sebuah peralatan, memakai
alat-alat keselamatan, dsb. Pengalaman sangat dibutuhkan ketika melakukan
pekerjaan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang berakibat timbulnya
kecelakaan kerja.
- Faktor Fisik
Lemahnya kondisi fisik seseorang berpengaruh pada menurunnya tingkat
konsentrasi dan motivasi dalam bekerja. Sedangkan kita tahu bahwa konsentrasi
dan motivasi sangat dibutuhkan ketika bekerja. Bila sudah terganggu, kecelakaan
sangat mungkin terjadi. Contoh faktor fisik ini adalah :
- Kelelahan.
- Menderita Suatu
Penyakit
- Mengambil resiko yang tidak
tepat
Karena tidak mau repot dalam bekerja, orang kadang melakukan hal-hal yang tidak
mencerminkan tindakan yang selamat. Sebagai contoh, pekerja malas mengambil
topeng las di rak keselamatan kerja, langsung mengelas tanpa pelindung mata.
Tanpa di duga, ada percikan api las yang mengenai mata.
Setelah dilakukan pengobatan, ternyata besarnya biaya pengobatan tidak
sebanding dengan beberapa detik mengambil peralatan keselamatan kerja.Demikian
juga dengan mesin, sudah tahu bahwa oli sudah waktunya diganti, karena hanya
menyisakan pekerjaan sedikit saja, oli mesin tidak diganti. Ternyata dengan
kualitas oli yang jelek, justru mesin menjadi panas (overheating) dan harus
turun mesin,dengan biaya yang jauh lebih tinggi, ditambah tetap harus mengganti
oli.
FAKTOR ALAM
Untuk faktor alam adalah hal yang tidak bisa diprediksi seperti contohnya :
saat mengecat gedung yang tinggi kita mengabaikan ada angin yang kencang
berhembus karena kita mngabaikan keselamatan kerja itu bisa jadi akan berakibat
fatal bagi kita.
Saat sedang memperbaiki jembatan padahal debit air masih
tinggi kita tetap saja memperbaikinya hal itu bisa saja kita bisa terseret arus
air yang deras saat kita memperbaiki jembatan yang rusak.
CARA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
Sebenarnya upaya pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan sederhana yaitu
dengan menghilangkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Akan tetapi,
kenyataan yang dihadapi di lapangan tidak semudah seperti yang dibayangkan.
Karena ini berkaitan dengan perubahan budaya dan perilaku. Banyak faktor yang
menghambat, seperti kurangnya pengetahuan dan kesadaran pekerja, kurangnya
sarana dan prasarana, belum adanya budaya tentang K3, komitmen dari pihak
manajemen yang kurang dan lain-lain.
Oleh karena itulah banyak berkembang pendekatan-pendekatan yang membahas
tentang pencegahan kecelakaan. Beberapa
pendekatanyangdisampaikanolehparaahliantaralain:
1. PendekatanEnergi
Sesuai denga konsep energy, bahwa kecelakaan bermula dari sumber energy. Oleh
karena itu, pendekatan pencegahan kecelakaan dapat dilakukan pada 3 titik
sumber terjadinya kecelakaan yaitu pada sumbernya, sepanjang aliran energy dan
pada penerima.
2. Pendekatan pada sumber bahaya
Salah satu contoh pengendalian pada sumber bahaya misalnya memakai peredam
suara pada mesin, mengganti mesin dengan mesin yang lebih rendah tingkat
kebisingannya
3. Pendekatan di sepanjang aliran energy
Pendekatan berikutnya adalah di sepanjang aliran energy. Misalnya untuk
mengurangi kebisingan dengan jalan memasang dinding kedap
suara atau memindahkan area kerja.
4. Pendekatan pada penerima
Pendekatan pada penerima misalnya, untuk mengurangi kebisingan dengan
menggunakan alat penutup telinga.
5. Pendekatan Manusia Data
Menyebutkan bahwa sebanyak 85% kecelakaan kerja pada manusia disebabkan
oleh unsafe action. Oleh karena itu pendekatan pencegahan kecelakaan dari sisi
manusia adalah dengan menghilangkan atau unsafe action dengan jalan:
• Pembinaan dan
pelatihan
• Promosi K3 dan
kampanye K3
• Pembinaan
perilaku aman
• Pengawasan dan
inspeksi K3
• Audit K3
• Komunikasi K3
• Pengembangan
prosedur kerja aman
6. PendekatanTeknis
Pendekatan teknis menyangkut kondisi fisik, peralatan, lingkungan kerja maupun
proses produksi. Pendekatan teknis untuk mencegah kecelakaan misalnya:
• Pembuatan rancang
bangun yang sesuai dengan standard dan ketentuan yang berlaku.
• Memasang system
pengamanan pada alat kerja atau instalasi untuk mencegah kecelakaan dalam
pengoperasian alat, misalnya tutup pengaman mesin, system inter lock, system
alarm, dan sebagainya
7. PendekatanAdministratif
Pendekatan secara administratif dapat dilakukan dengan cara:
• Penyediaan alat
keselamatan kerja
• Mengatur pola
kerja
• Membuat Standar
Operating Procedure pengoperasian mesin
• Pengaturan waktu
dan jam kerja untuk menghindari kelelahan pekerja
UNDANG UNDANG KESELAMATAN KERJA
UU Keselamatan Kerja yang berlaku di Indonesia sekarang adalah UU Keselamatan
Kerja (UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini merupakan undang-undang pokok
yang memuat aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang
keselamatan kerja di segala macam tempat kerja yang berada di wilayah kekuasaan
hukum NKRI.
Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah UUD 1945 pasal 27 (2) dan UU No. 14
tahun 1969. Pasal 27 (2) menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ini berarti setiap
warga negara berhak hidup layak dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak
menimbulkan kecelakaan/ penyakit. UU No. 14 tahun 1969 menyebutkan bahwa tenaga
kerja merupakan modal utama serta pelaksana dari pembangunan.
Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh adanya 3 unsur yang harus
dipenuhi secara kumulatif terhadap tempat kerja. Tiga unsur yang harus dipenuhi
adalah:
a. Tempat kerja di mana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
b. Adanya tenaga kerja, dan
c. Ada bahaya di tempat kerja.
UUKK bersifat preventif, artinya dengan berlakunya undang-undang ini,
diharapkan kecelakaan kerja dapat dicegah. Inilah perbedaan prinsipil yang
membedakan dengan undang-undang yang berlaku sebelumnya. UUKK bertujuan untuk
mencegah, mengurangi dan menjamin tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja
untuk mendapatkan perlindungan, sumber produksi dapat dipakai dan digunakan
secara aefisien, dan proses produksi berjalan lancar.
http://rizalwirtawiguna.blogspot.com/2013/09/faktor-penyebab-kecelakaan-kerja.html
http://restianabudiarti.blogspot.com/p/pengertian-keselamatan-kerja-secara-umum.html